Perkuat Toleransi dan Kebangsaan, LDII Hadiri Dialog Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kemenag Sulbar
Mamuju (9/11). Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Moderasi Beragama di Hotel Berkah, Mamuju, pada 6–7 November 2025. Kegiatan dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota.
Kegiatan ini melibatkan tokoh-tokoh agama yang terdiri dari pimpinan-pimpinan Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Badan Zakat Nasional (Baznas), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari seluruh wilayah Sulbar.
Kepala Kanwil Kemenag Sulbar Adnan, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya komitmen terhadap empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai benteng utama dalam menjaga keutuhan bangsa. “Ormas Islam harus menjadi contoh dalam menegakkan pilar kebangsaan serta menanamkan nilai-nilai moderasi di tengah masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa media sosial kini menjadi tantangan besar karena banyaknya konten yang dapat memecah belah persatuan bangsa. “Peran orang tua, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat sangat penting untuk mengarahkan generasi muda agar bijak dalam bermedia sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Wilayah (Kasatgaswil) Densus 88 Anti Teror (AT) Polri Sulawesi Barat, Soffan Ansyari, memberikan sosialisasi tentang strategi pencegahan bahaya paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
“Kita punya tugas yang besar di dalam pembinaan generasi muda karena media sosial yang merupakan sumber informasi. sebagian besar generasi muda kita banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum di dalam memberikan doktrin radikalisme intoleransi dan memecah belah bangsa kita karena itu kerjasama ormas dengan pemerintah merupakan suatu yang dapat melawan dan mengarahkan generasi muda kita terhadap media sosial,” ungkapnya.
Dari pihak ormas, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulbar, Bambang Cahyadi, menyampaikan pentingnya pemetaan wilayah yang rawan terhadap penyebaran paham radikal agar program pembinaan dari Kemenag dapat lebih tepat sasaran.

“Kami melihat pentingnya pemetaan wilayah yang berpotensi terpapar paham radikal, supaya pembinaan dari Kemenag bisa lebih efektif. Kita sebagai ormas Islam yang mempunyai satu visi yaitu membina generasi bangsa selalu mendukung kegiatan-kegiatan Kementerian Agama,” ungkapnya.
Sebagai hasil dari kegiatan tersebut, peserta dialog memberikan rekomendasi agar Dialog Kerukunan Umat Beragama dapat diselenggarakan secara rutin setiap bulan dengan melibatkan ormas-ormas keagamaan secara bergilir sebagai tuan rumah.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, ormas keagamaan, dan aparat keamanan dalam memperkokoh semangat kebangsaan serta mewujudkan kehidupan beragama yang harmonis dan moderat di Sulawesi Barat.
