Festival Grassroot, Kenalkan Sepakbola Sejak Dini dengan Metode Menyenangkan
LDII Bangun Sepak Bola Indonesia Melalui Pengembangan Karakter Anak
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) menghelat Festival Grassroot bekerja sama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bertempat di Lapangan Sepak Bola Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Cipayung, Jakarta Timur.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para pegiat sepak bola usia dini rentang umur 10 hingga 12 tahun dengan memperkenalkan sepak bola kepada anak-anak dengan metode gembira dan bersenang-senang. Selain itu, terdapat sosialisasi mengenai target dari pengembangan grassroot kepada para wali yang hadir untuk mendampingi para peserta.
Turut hadir Aldi Iqbal selaku Manager Grassroot Departemen Teknik PSSI untuk memberikan sosialisasi sekaligus memberikan bimbingan kepada para peserta dalam kegiatan ini. Aldi menjelaskan bahwa di Indonesia, sepak bola grassgroot belum terlalu dikenal oleh masyarakat mulai dari penerapan dalam latihannya dan proses pengenalan karakter anak.
Grassroot merupakan salah satu program dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk mengajak anak-anak diseluruh dunia untuk bermain sepakbola. “Anak-anak harus diberikan pelatihan yang menyenangkan dan dihadirkan coach educator yang interaktif sehingga anak-anak tidak akan bosan dengan sepak bola bahkan mencintai sepak bola sejak kecil hingga dewasa,” tambah Aldi.
Mengenai fenomena pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia, Aldi memberi tanggapan bahwa kadang kala pelatih memberikan ekspektasi tinggi kepada para anak-anak dan beranggapan bahwa mereka telah berada di top level. “Hal tersebut tentu dapat memberikan anggapan kepada anak-anak bahwa sepak bola tidak menyenangkan karena terlalu banyak mendapatkan tekanan dari pelatih,” ucapnya.
Selain itu, Aldi mengapresiasi terhadap pelaksanaan festival grassroot yang dilaksanakan oleh DPP LDII. “Harapannya, dengan gerakan yang telah dilaksanakan oleh DPP LDII dapat memicu semua stakeholder yang terlibat di sepakbola dapat ikut turut menyelenggarakan dan mengenalkan sepakbola grassroot”, pungkas Aldi.
Menanggapi pelaksanaan kegiatan ini, Edwin Sumiroza selaku Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Pemuda, Kepanduan, Olahraga, Seni dan Budaya (PKOSB) menjelaskan bahwa sepakbola dapat menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan karakter dari generasi penerus Indonesia ke depannya.
“Banyak sekali pesan yang dapat diambil dari sepak bola dalam peningkatan karakter terlebih dalam hal kejujuran bahkan hingga Amanah. Seperti contoh, apabila seseorang pemain sudah ditempatkan di suatu area maka pemain tersebut perlu untuk mengembangkan amanah dan juga tanggung jawabnya untuk memenangkan sebuah pertandingan,” jelas Edwin.
Kegiatan ini merupakan pilot project yang dilaksanakan di area Jabodetabek oleh DPP LDII, ke depannya di daerah lain akan mulai dikembangkan untuk mengajak para usia dini mengembangkan karakternya dengan cara yang menyenangkan. “Tidak perlu seorang anak menjadi juara secara terus menerus namun dengan menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter baik itu jauh lebih penting untuk kita semua. Harapannya, sepak bola dapat menjadi wahana pembinaan generasi penerus yang sangat efektif, murah dan dapat dilaksanakan di seluruh Indonesia,” pungkas Edwin.