Mengikuti Pelatihan Jurnalistik Batch 5 Departemen KIM DPP LDII secara Daring (1)Peserta Diajari Trik Wawancara dan Kiat-kiat Menembus Narasumber sampai Menulis Stright News
Saat ini setiap orang dihadapkan dengan sesuatu yang serba digital, segala sesuatu yang diperlukan seseorang bisa diperoleh dari ponsel android. Mulai dari pesan makanan, belanja pakaian sampai tebar pesona, bisa dengan mudah dan cepat bisa dilakukan. Sehingga dirasa sangat penting bagaimana cara menyampaikan pesan atau informasi dari individu maupun kelompok kepada khalayak agar tidak salah dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Hal inilah mengapa DPP LDII Dept KIM mengadakan pelatihan jurnalistik ini.
IMAM MAFTUH, KIM Kalimantan Tengah
Pelatihan jurnalistik ini diikuti seluruh DPD LDII provinsi di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua dengan penuh semangat mengikuti jalannya pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 10 kali pertemuan, dalam sepekan dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu hari Sabtu dan Minggu, demikian disampaikan Rully Kuswahyudi, Ketua Departemen KIM DPP LDII ketika membuka acara.
Program KIM selanjutnya adalah membuat podcast, mengedit berita dari daerah dan mengupload ke web dan Nuansa, memilih berita-berita untuk rewrite tayang di Kumparan, Kompasiana, idn dan lain-lain. Mencari dan aktif meminta tulisan opini atau artikel dari internal organisasi untuk bisa tayang di web induk dan kumparan/kompasiana.
Pemateri kedua adalah Johar, mantan wartawan senior sebuah media, yang memaparkan menjalin hubungan dengan sesama jurnalis yang dia istilahkan media relations. Dia menceritakan bagaimana membuat LINES (LDII nettworks) atau kantor berita LDII.
Media relations atau membangun komunikasi dengan sesama wartawan dipandang sangat perlu apabila seseorang akan terjun di dunia informasi atau media. Dia menjelaskan kiat-kiat menjalin hubungan dengan media, mulai dari datang ke redaksi, ngobrol bareng, meminta kontak wartawan atau redaktur, intinya seorang jurnalis harus punya jiwa pemberani.
Johar juga menyinggung tentang kode etik jurnalistik, bahwa seorang wartawan harus sopan dan terhormat dalam memperoleh informasi yang akan dijadikan berita, Wartawan harus menghormati hak privasi. Wartawan juga tidak menyalahgunakan profesi untuk tujuan tertentu.
Ludhi Cahyana, Ketua Departemen KIM DPP LDII sebagai Kepala LINES menyampaikan bagaimana struktur organisasi LINES DPP LDII. Bahwa LINES membawahi Majalah Nuansa Persada, LDII TV, website ldii.or.id, medsos LDII dan koordinator daerah. Dia juga menjelaskan struktur organisasi LDII TV berikut personilnya, struktur dan personil web ldii.or.id dan medsos LDII.
Hari kedua pelatihan jurnalistik batch 5 LDII menghadirkan wartawati Tribun News dan LINES, Larasati Diyah. Dia menjelaskan kiat-kiat menembus narsum (nara sumber) dan bagaimana tips melakukan wawancara. Ketika seorang akan melakukan wawancara, hal-hal yang harus dipersiapkan adalah menyiapkan pertanyaan, mempelajari/menguasai materi, membaca/riset, dan terakhir bertanggung jawab terhadap konten hasil wawancarasebelum disajikan ke publik. Produk dari wawancara adalah tulisan, rekaman dan visual.
Sesi pemaparan Larasati diwarnai dengan berbagai pertanyaan dari peserta pelatihan. Ada peserta yang bertanya bagaimana menghadapi narsum yang cuek dan acuh tak acuh, ada juga pertanyaan mengenai bagaimana menyusun/mengolah kata-kata untuk wawancara, semua dijawab oleh Larasati. Kemudian dia mengakhiri dengan memberikan tugas kepada setiap peserta untuk melakukan wawancara dengan Tokoh LDII setempat, boleh Ketua DPW, ketua DPD, PC atau PAC. Dan hasil wawancara disetorkan ke email DPP.
Di sesi terakhir hari kedua yaitu pemaparan Tsalisa Nuraini, seorang wartawan/karyawan RRI dan KIM DPP LDII. Dia menjelaskan bagaimana membuat berita lempang atau stright news. Berita lempang atau berita langsung atau straight news menurutnya harus disajikan dengan bahasa lugas/polos/mudah dimengerti, memenuhi prinsip 5W 1H, harus aktual, bercerita seperti membaca secara langsung, kemudian harus rinci dan singkat tidak lebih dari lima paragraf.
Di akhir pemaparan Tsalisa juga memberikan tugas untuk dikumpulkan kepada semua peserta, yaitu membuat berita hasil wawancara yang diperoleh dari tugas pertama. Wartawan cantik dari TVRI itu juga tidak sedikit mendapat pertanyaan-pertanyaan terkait penulisan straight news. (Bersambung/KIM DPD Palangka Raya)