LDII Mamuju Tekankan Pemahaman Agama sebagai Fondasi Kerukunan dalam Rakor FKUB
Mamuju (25/12). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Mamuju menegaskan pentingnya pemahaman ajaran agama sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan yang rukun dan damai. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mamuju yang digelar pada Selasa (23/12), di Aula Lantai III Kantor Bupati Mamuju.
Rapat koordinasi ini menjadi forum strategis untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat Kabupaten Mamuju yang majemuk. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 100 peserta yang terdiri atas unsur pemerintah daerah, pengurus FKUB, serta perwakilan tokoh dan organisasi keagamaan lintas iman.
Peserta berasal dari berbagai latar belakang agama, antara lain Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, dan Buddha. Turut hadir pula perwakilan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Wahdah Islamiyah, Darud Dakwah wal Irsyad (DDI), Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU, para penyuluh agama, tokoh agama, serta Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kabupaten Mamuju.
Kegiatan ini mengusung tema “Membangun Kerukunan dan Harmoni dalam Keberagaman” dan dibuka oleh Bupati Mamuju yang diwakili Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mamuju, Usdin. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kerukunan umat beragama harus terus dirawat melalui komunikasi yang baik dan kerja sama berkelanjutan.
“Kerukunan umat beragama tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus terus dirawat. FKUB menjadi wadah strategis untuk membangun kebersamaan, melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik, serta menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini juga menjadi ruang evaluasi terhadap dinamika kehidupan beragama sekaligus penguatan nilai-nilai moderasi beragama di tingkat lokal. Hadir sebagai narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamuju, Ketua FKUB Kabupaten Mamuju, serta seorang perwakilan tokoh agama Kristen. Para narasumber menekankan pentingnya dialog, kerja sama, dan sikap saling menghormati sebagai fondasi utama menjaga keharmonisan masyarakat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamuju, Mustapa Tangngali, menegaskan peran strategis tokoh agama dan organisasi keagamaan dalam membina umat agar memiliki pemahaman keagamaan yang moderat dan inklusif.
“Tokoh agama memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan persaudaraan, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham intoleran maupun provokatif,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Mamuju, H. Usman, menegaskan komitmen FKUB sebagai jembatan dialog antarumat beragama di daerah tersebut.
“Setiap persoalan keagamaan harus disikapi dengan pendekatan persuasif dan diselesaikan melalui dialog, bukan dengan cara-cara yang dapat merusak persatuan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD LDII Kabupaten Mamuju, Bambang Cahyadi, menegaskan bahwa seluruh ajaran agama pada hakikatnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian. Menurutnya, pemahaman ajaran agama yang benar dan mendalam akan melahirkan sikap saling menghormati antarumat beragama.
“Jika ajaran agama diamalkan dengan baik, maka kesadaran untuk hidup rukun dan damai akan tumbuh dengan sendirinya,” katanya.
Rapat koordinasi berlangsung dalam suasana dialogis dan penuh kebersamaan. Para peserta aktif mengikuti pemaparan materi serta diskusi, sekaligus saling bertukar pandangan mengenai upaya menjaga toleransi dan kerukunan di lingkungan masing-masing.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama seluruh peserta untuk terus menjaga nilai-nilai toleransi, memperkuat persaudaraan antarumat beragama, serta mendukung peran FKUB sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam mewujudkan Kabupaten Mamuju yang aman, damai, harmonis, dan rukun.
